Langsung ke konten utama

Kegiatan Belajar 4 : ERD - Relasi Antar Entitas

1. Definisi ERD

Diagram relasi entitas atau entity-relationship diagram (ERD) adalah suatu diagram dalam bentuk gambar atau simbol yang mengidentifikasi tipe dari entitas di dalam suatu sistem yang diuraikan dalam data dengan atributnya, dan menjelaskan hubungan atau relasi diantara entitas tersebut. ERD merupakan model jaringan yang menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. ERD berupa model data konseptual, yang merepresentasikan data dalam suatu organisasi.ERD menekankan pada struktur dan relationship data. ER diagram digunakan oleh profesional sistem untuk berkomunikasi dengan pemakai eksekutif tingkat tinggi dalam perusahaan atau organisasi  yang tidak tertarik pada pelaksanaan operasi sistem sehari-hari, namun lebih menekankan kepada beberapa hal yaitu:
  1. Data apa saja yang diperlukan untuk bisnis mereka?
  2. Bagaimana data tersebut berelasi dengan data lainnya?
  3. Siapa saja yang diperbolehkan mengakses data tsb?

Untuk menggambarkan ER diagaram setidaknya ada tiga langkah yang harus dilakukan oleh perancang basis data yaitu:

  1. Menemukan atau mendefinisikan Entitas
  2. Menemukan atau mendefinisikan atribute
  3. Menemukan atau mendefinisikan Relasi
  4. Menggambarkan ERD menggunakan notasi-notasi standar

2. Relasi


Relasi menyatakan hubungan antara dua atau beberapa entitas. Setiap relasi mempunyai batasan (constraint) terhadap kemungkinan kombinasi entitas yang berpartisipasi. Batasan tersebut ditentukan dari situasi yang diwakili relasi tersebut. Ragam atau jenis relasi dibedakan menjadi beberapa macam antara lain adalah:

A. Relasi Binary. Relasi binary merupakan relasi antara dua entitas. Relasi binary ini dibedakan menjadi:

  1. Relasi One-to-one (notasi 1:1)
  2. Relasi One-to-many (notasi 1:N) atau many-to-one (notasi N:1)
  3. Relasi Many-to-many (notasi M:N)

B. Relasi Ternary. Relasi ternary adalah merupakan relasi antara tiga entitas atau lebih.
C. Dalam Relasi One-to-one (1:1) setiap atribute dari satu entitas berpasangan dengan satu attribute dari entitas yang direlasikan. Dalam relasi One-to-many (1:N) atau many-to-one (N:1) satu atribute berelasi dengan beberapa atribute dari entitas yang direlasikan. Dalam Many-to-many (M:N) satu atribute berelasi dengan beberapa atribute dari entitas yang direlasikan. Begitu pula sebaliknya.
Ragam relasi antar entitas
Sebagaimana entias dalam relasi juga dapat dibedakan menjadi relasi kuat dan relasi lemah. gambar dibawah ini menjelaskan notasi umum untuk relasi kuat dan relasi lemah.

Notasi relasi entitas untuk entitas kuat (b) dan entitas lemah (c)

3. Batasan Partisipasi

Batasan partisipasi atau batasan hubungan entitas menjelaskan bagaimana data itu berelasi, batasan ini menentukan bagaimana (harus ataukah tidak) berpartisipasi suatu entitas dengan relasinya pada entitas lain.
Batasan partisipasi dibedakan menjadi dua yaitu:
  1. Partisipasi Total (harus berpartisipasi) dan
  2. Partisipasi Parsial (tidak harus berpartisipasi)
Contoh relasi yang merupakan partisipasi total adalah relasi antara pegawai dengan departemen dengan nama relasi bekerja untuk dan partisipasi total disisi pegawai. Dari diskripsi basis data disebutkan bahwa:

“Semua pegawai harus bekerja di bawah suatu departemen” Dari pernyataan diatas mengindikasikan bahwa relasi disisi pegawai adalah relasi total yang ditandai dengan kata kunci harus. Untuk menggambarkan relasi dengan partisipasi total tersebut dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu:
  1. Menggunakan garis ganda pada relasi disisi pegawai
  2. Menggunakan satu garis pada relasi disisi pegawai digabungkan dengan minimum 1 (minimum bekerja pada 1 departemen)

Relasi dengan batasan partisipasi total
Contoh relasi yang merupakan partisipasi parsial adalah relasi antara pegawai dengan departemen dengan nama relasi mengepalai daan partisipasi parsial  disisi pegawai. Dari diskripsi basis data disebutkan bahwa:
“Beberapa pegawai mengepalai sebuah departemen (setiap pegawai tidak harus mengepalai  suatu departemen) “ Dari pernyataan diatas mengindikasikan bahwa relasi disisi pegawai adalah mempunyai partisipasi parsial. Hal ini ditandai dengan kata kunci (beberapa pegawai ...... atau tidak harus.....). Untuk menggambarkan relasi dengan partisipasi parsial tersebut dapat dilakukan dengan dua pendekatan yaitu:
  1. Menggunakan satu garis pada relasi disisi pegawai
  2. Menggunakan satu garis pada relasi disisi pegawai digabungkan dengan minimum 0 (tidak mengepalai departemen)
 Relasi dengan batasan (constraint) partisipasi parsial

4. Menemukan Relasi

Beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menemukan atau mengidentifikasi relasi yaitu antara lain sebagai berikut:
  1. Dari gambaran cerita sistem, tandai setiap hubungan yang diwakili oleh kata kerja yang ada di dalam ilustrasi beserta entitas yang berhubungan
  2. Identifikasikan rasio kardinalitas dari setiap hubungan
  3. Identifikasikan batasan partisipasi dari setiap hubungan yang ada berikut kemungkinan atribut yang muncul dari setiap hubungan
  4. Gambarkan hubungan tersebut dalam bentuk notasi diagram dan gabungkan dengan notasi Entitas dan atribut yang dibuat sebelumnya
Sebagai contoh adalah “Temukan relasi untuk Sistem Kepegawaian di perusahaan A dengan ( lihat kembali diskripsi sistem basis data diatas) ?” Langkah-langkah penyelesaian adalah:
  1. Langkah 1: dari gambaran cerita sistem, tandai dan tentukan setiap hubungan yang diwakili oleh kata kerja yang ada di dalam ilustrasi  dan entitas yang berhubungan
  2. Identifikasi hubungan antara entitas. Indentifikasi hubungan dilakukan dengan membuat tabel sepeti terlihat di bawah ini. Hubungan berlangsung dua arah dari entitas 1 ke entitsas 2  dan sebaliknya. Kata kunci hubungan satu sisi menggunakan kata aktif dan dari sisi sebaliknya menggunakan kata kunci pasif.
 Identifikasi hubungan antara dua entitas dua arah
Identifikasi hubungan antara dua entitas satu arah
 Identifikasikan rasio kardinalitas dari setiap hubungan
Dari tabel Identifikasikan rasio kardinalitas untuk setiap hubungan diatas dapat digambarkan diagram relasi antar entitas, seperti terlihat dalam gambar dibawah ini:
Diagram relasi  entitas pegawai dan departemen
Relasi antar entitas juga dapat diwujudkan dengan melibatkan identifikasikan batasan partisipasi dari setiap hubungan yang ada. Tabel dibawah ini menejelaskn relasi yang melibatkan banyaknya partisipasi (minimal dan maksimal).
Indentifikasi batasan partisipasi (min, max) antara dua entitas
Dari tabel indentifikasi batasan partisipasi (min, max) diatas dapat digambarkan diagram relasi entitasnya,seperti terlihat digambar samping. Dengan cara yang sama dapat ditemukan digambarkan relasi entitas-entitasnya. Gambar dibawah ini menjelaskan ER diagram secara lengkap untuk sistem kepegawaian di perusahaan A


Entity relationship diagram sistem basis data kepegawaian

RANGKUMAN

Relasi menyatakan hubungan antara dua atau beberapa entitas. Setiap relasi mempunyai batasan (constraint) terhadap kemungkinan kombinasi entitas yang berpartisipasi. Batasan partisipasi atau batasan hubungan entitas menjelaskan bagaimana data itu berelasi, batasan ini menentukan bagaimana (harus ataukah tidak) berpartisipasi suatu entitas dengan relasinya pada entitas lain.Langkah-langkah yang dilakukan untuk menemukan atau mengidentifikasi relasi yaitu:
  1. Dari gambaran cerita sistem, tandai setiap hubungan yang diwakili oleh kata kerja yang ada di dalam ilustrasi tersebut beserta entitas yang berhubungan.
  2. Mengidentifikasi rasio kardinalitas dari setiap hubungan.
  3. Mengidentifikasikan batasan partisipasi dari setiap hubungan yang ada berikut kemungkinan atribut yang muncul dari setiap hubungan.
  4. Menggambarkan hubungan tersebut dalam bentuk notasi diagram dan menggabungkan dengan notasi Entitas dan atribut yang dibuat sebelumnya.

Topik lain Membaca Manga bahasa Indonesia lengkap di sini https://bit.ly/3psOhgU

Postingan populer dari blog ini

Kegiatan Belajar 9 : Tahapan Proses Normalisasi

1. Bentuk-Bentuk Normalisas Normalisasi data adalah proses yang berkaitan dengan model data relasional untuk mengorganisasi himpunan data dengan ketergantungan dan keterkaitan yang tinggi atau erat. Hasil dari proses normalisasi adalah tabel–tabel data dalam bentuk normal (normal form), yaitu tabel–tabel data yang terhindar dari dua hal yaitu: Pengulangan informasi. Potensi inkonsistensi data pada operasi pengubahan. Terdapat enam bentuk normal (normal form) dalam teknik normalisasi data, keenam bentuk tersebut adalah: Bentuk Normal Tahap pertama (1st  Normal Form) Bentuk Normal Tahap Kedua (2nd Normal Form) Bentuk Normal Tahap Ketiga (3rd Normal Form) Bentuk Normal Boyce - Code (BCNF) Bentuk Normal Tahap Keempat (4rd Normal Form) Bentuk Normal Tahap Kelima  (4rd Normal Form) 2. Proses-Proses Normalisasi data Dalam proses normalisasi, data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisis berdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa ti...

Pengertian Dan Macam-Macam Dioda Lengkap

Ada banyak jenis dioda yang mempunyai kegunaan khusus, antara lain: Dioda Zenar, merupakan dioda sambungan P-N dari Si atau Ge yang mendapatkan pengotongan banyak untuk prasikap balik, yang bekerja didaerah dadal (break down) dimana arus dibatasi oleh tahanan luar dan disipasi daya dari dioda. LED (Light Emiting Dioda) adalah dioda sambungan semikonduktor P-N yang jika diberi prasikap maju akan mengeluarkan cahaya tampak. Jika elektron bebas pada semikonduktor tipe N terletak pada pita energi yang lebih tinggi daripada hole didaerah semikonduktor tipe P maka jika elektron bebas berkombinasi dengan hole perbedaan (kelebihan) energi ini akan diubah menjadi panas atau cahaya. Pada Ge dan Si energi tersebut sebagian besar tidak ada. Tetapi pada Ga As atau Ga P atau Ga As P sebagian besar energi diubah menjadi cahaya. Photodioda sambungan P-N Merupakan dioda sambungan P-N yang jika dikenai cahaya tahanan baliknya berubah menjadi lebih kecil. Dalam gelap, tahanan baliknya sangat besar seh...

Kegiatan Belajar 2 : Bentuk Dan Pengukuran Huruf Dalam Tipografi

1. Bentuk Huruf Setiap bentuk huruf dalam sebuah alphabet memiliki keunikan fisik yang menyebabkan mata dapat membedakan antara huruf ‘m’, dengan ‘p’ atau ‘C’ dengan ‘Q’. Keunikan ini disebabkan oleh cara mata melihat korelasi antara komponen visual yang satu dengan yang lain. Salah satu hukum dari teori Gestalt membuktikan bahwa untuk mengenal atau membaca sebuah gambar diperlukan adanya kontras antara ruang positif yang disebut dengan figure dan ruang negatif yang disebut dengan ground. Langkah awal untuk mempelajari tipografi adalah mengenali atau memahami anatomi huruf. Seperti halnya tubuh manusia, huruf memiliki berbagai organ yang berbeda. Gabungan seluruh komponen dari suatu huruf merupakan identifikasi visual yang dapat membedakan antara huruf yang satu dengan yang lain. Apabila telah memahami anatomi huruf secara baik, dengan mudah dapat mengenal sifat dan karakteristik dari setiap jenis huruf. Menurut Danton Sihombing (2001), terminologi umum yang digunakan da...