Langsung ke konten utama

Kegiatan Belajar 7 : Ketergantungan Fungsional

1.  Tabel dan Atribut 

Sebagaimana telah dijelaskan dalam Kegiatan Belajar 2, tabel adalah kompulan data yang tersusun dalam format baris (record) dan kolom (field atau atribut). Atribut ini lebih umum digunakan dalam perancangan basis data, karena menunjukkan fungsinya sebagai pembentuk karakteristik (sifat–sifat) yang melekat pada sebuah table. Atribut dibedakan menjadi beberapa jenis yaitu : 1) simple atribut (Simple Attribute) dan Atribut Komposit (Composite Attribute). 2) Atribut BernilaiTunggal (Single Valued Attribute) dan Atribut Bernilai Banyak (Multi Valued Atrtribute). 4) Mandatory dan Non mandatory Attribute 5) Not Null atribu 6)  Atribut Turunan.
Tabel data mahasiswa dengan atribut multivalue
Dari gambar diatas  dan gambar dibawah ini dapat diketahui dan dikelompokkan atribut-atributnya berdasarkan kategorinya yaitu sebagai berikut:

A. Atribut sederhana: nim, tgl_lahir, kota, kode pos. Merupakan atribut sederhana (atomic attribute) karena tidak bisa dipecah lagi.

B. Atribut komposit : alamat_mhs(merupakan atribut komposite karena bisa dipecah lagi menjadi tabel: alamat, kota, kode pos), nama_mhs (merupakan atribut komposite karena bisa dipecah lagi menjadi tabel: nama depan, nama belakang, inisial).
Tabel mahasiswa dengan atribut tunggal dan banyak


C. Atribut tunggal : nim, nama_mhs, alamat_mhs, tgl_lahir (merupakan atribut tunggal karena hanya mempunyai satu nilai)
D. Atribut bernilai banyak: hobi (merupakan multivalue atribut karena mempunyai nilai banyak dan nilai yang jenisnya)

Tabel mahasiswa dengan atribut mandatory

E. Mandatori atribut : nim, nama-mhs (merupakan mandatori atribut karena atribut tersebut harus memiliki nilai dan tidak boleh kosong)
F. Non mandatory atribut: alamat, tgl lahir, hobi (merupakan non mandatori atribute karena boleh tidak memiliki nilai atau NOT NULL)
G. Atribut turunan : indeks prestasi (ip), merupakan atribut diturunkan daribeberapa atribut nilai mata kuliah.

Tabel mahasiswa dengan atribut turunan

2. Relationship

Sebagai mana dijelaskan pada uraian kegiatan 3 bahwa relasi atau relationship merupakan hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entitas.  Berikut ini adalah contoh penggambaran diagram relationship antara 2 entitas:
Contoh diagram relationship antar 2 entitas
Pada diagram di atas terlihat relasi „kerja‟ antara entitas pegawai dengan entitas proyek.Derajat dari relationship menjelaskan jumlah entitas yang  berpartisipasi dalam suatu relationship. Klasifikasi relasi berdasarkan derajatnya adalah:

A. Unary Degree (Derajat Satu). Relationship yang hanya melibatkan 1 entitas.
Unary Degree Relationship
 B. Binary Degree (Derajat Dua). Relationship yang melibatkan 2 entitas.
Binary Degree Relationship Relationship

C. Ternary Degree (Derajat tiga). Relationship yang melibatkan 3 entitas.
 Ternary Degree Relationship Relationship

Rasio kardinalitasatau Cardinality Ratio Constraintmenjelaskan batasan jumlah keterhubungan satu entitas dengan entitas lainnya.  Jeni – jenis Cardinality Ratio(rasio kardinalitas)


1. One–to–one (1 : 1)

Relationship antar entitas dimana hubungan antara entitas pertama dan kedua adalah satu berbanding satu.Contoh : pada pengajaran private satu guru satu siswa. “seorang guru mengajar seorang siswa, seorang siswa diajar oleh seorang guru”
 Kardinalitas one to one

2. One-to-manyatau many-to-one(1 : N atau N : 1)
Relationship antar entitas dimana hubungan antara entitas pertama dan kedua adalah satu berbanding banyak atau banyak berbanding satu.Contoh kasus :Dalam suatu perusahan satu bagian mempekerjakan banyak pegawai. “Satu bagian mempekerjakan banyak pegawai, satu pegawai kerja dalam satu bagian”
Kardinalitas one to many
3. Many-to-many (N : N)
Relationship antar entitas dimana hubungan antara entitas pertama dan kedua adalah banyak berbanding banyak.Contoh kasus : Dalam Dalam universitas seorang mahasiswa dapat mengambil banyak matakuliah.“Satu mahasiswa mengambil banyak matakulih dan satu matakuliah diambil banyak mahasiswa.”

Kardinalitas many to many
Weak Entity adalah suatu entitas dimana  keberadaan dari entitas tersebut tergantung dari keberadaan entitas lain. Entitas yang merupakan induknya disebut Identifying Owner dan relationshipnya disebut Identifying Relationship. Contoh dari sebuah weak entity:
 Weak entity
Entitas tanggungan adalah weak entity karena tergantung penuh pada entitas pegawai. Berikut ini adalah contoh ER-Diagram dari sebuah database toko:
 Contoh ER-Diagram dari sebuah database toko
3. Ketergantungan Fungsional
Atribut Y pada relasi R dikatakan tergantung fungsional pada atribut X (R,X  R,Y), jika dan hanya jika setiap nilai X pada relasi R mempunyai tepat satu nilai Y pada R.Misal, terdapat skema database Pemasok_barang. Dengan tabel pemasok (No_pem, Na_pem)
Ketergantungan fungsional dari tabel Pemasok_barang adalah : No_pem  Na_pem (nama pemasuk tergantung secara fungsional dari Nomer pemasok)

4. Ketergantungan Fungsional Penuh

Atribut Y pada relasi R dikatakan tergantung fungsional penuh pada atribut X pada relasi R, jika Y tidak tergantung pada subset dari X (bila X adalah key gabungan). Contoh tabel Kirim_barang (No_pem, Na_pem, No_bar, Jumlah)

Ketergantungan fungsionalnya adalah:
A. No_pem > Na_pem No_bar
B. No_pem > Jumlah (tergantung penuh terhadap keynya)

5. Ketergantungan Transitif

Atribut Z pada relasi R dikatakan tergantung transitif pada atribut X, jika atribut Y tergantung pada atribut X pada relasi R dan atribut tergantung pada atribut Y pada relasi R. Contoh perhatikan tabel dibawah ini:
Ketergantungan fungsional:
A. No_pem > Kode_kota
B. Kode_kota > Kota, maka
C. No_pem > Kota

6. Contoh Lain Ketergantungan Fungsional

Diberikan sebuah tabel T berisi paling sedikit 2 buah atribut, yaitu A dan B. Kita dapat menyatakan notasi berikut ini:
A > B
Yang berarti A secara fungsional menentukan B atau B secara fungsional tergantung pada A, jika dan hanya jika setiap kumpulan baris (row) yang ada di tabel T, pasti ada 2 baris data (row) di tabel dengan nilai A yang sama, maka nilai B pasti juga sama. Definisi yang paling formal untuk itu adalah:

A. Diberikan 2 row  r1 dan r2 dalam tabel T dimana A > B.
B. Jika r1(A) = r2(A) maka r1(B) = r2(B)
Dengan melihat data di atas dan dengan pertimbangan intuisi kita, maka ketergantungan fungsional yang dapat kita ajukan adalah:
  1. Nim > nama_mhs yang berarti bahwa atribut nama_mhs hanya tergantung pada atribut nim. Hal ini dibuktikan dari fakta : untuk setiap nilai nim yang sama maka pasti nilai nama_mhsnya juga sama.
  2. Nama_kul, nim > indeks_nilai yang berarti bahwa atribut indeks_nilai tergantung pada atribut nama_kul dan nim secara bersama–sama, memang kita tidak dapat menunjukkan fakta, bahwa untuk setiap nilai nama_kul dan nim yang sama, maka nilai indeks_nilainya juga sama, karena nama_kul, nim merupakan key (sehingga bersifat unik) untuk tabel tersebut. Tetapi, ketergantungan fungsional tersebut sesuai dengan pengertian bahwa setiap indeks_nilai diperuntukkan pada mahasiswa tertentu untuk mata kuliah tertentu yang diambilnya.
Tanpa memperhatikan pengertian ketergantungan secara alamiah terhadap tabel tersebut, kita juga dapat mengajukan sejumlah ketidaktergantungan (non KF) dengan hanya melihat fakta yang ada, yaitu:

  1. Nama_kul (tanda panah di coret) nim yang artinya atribut nim tidak tergantung pada atribut nama_kul. Buktinya terlihat pada row 1 dan row 2 : dengan nilai nama_kul yang sama, tapi nilai nimnya berbeda.
  2. Nim (tanda panah di coret) nideks_nilai yang artinya atribut indeks_nilai tidak bergantung pada atribut nim. Buktinya terlihat pada row 1 dan row 3 : dengan nilai nim yang sama, tapi nilai indeks_nilai berbeda.

RANGKUMAN


Tabel adalah kompulan data yang tersusun dalam format baris (record) dan kolom (field atau atribut). Atribut ini lebih umum digunakan dalam perancangan basis data, karena menunjukkan fungsinya sebagai pembentuk karakteristik (sifat–sifat) yang melekat pada sebuah tabel.
Relasi atau relationship merupakan hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entitas. Derajat dari relationship menjelaskan jumlah entitas yang  berpartisipasi dalam suatu relationship. Rasio kardinalitasatau Cardinality Ratio Constraintmenjelaskan batasan jumlah keterhubungan satu entitas dengan entitas lainnya.
Suatu atribut Y pada relasi R dikatakan tergantung fungsional pada atribut X (R,X  R,Y), jika dan hanya jika setiap nilai X pada relasi R mempunyai tepat satu nilai Y pada R. Suatu atribut Y pada relasi R dikatakan tergantung fungsional penuh pada atribut X pada relasi R, jika Y tidak tergantung pada subset dari X (bila X adalah key gabungan). Suatu atribut Z pada relasi R dikatakan tergantung transitif pada atribut X, jika atribut Y tergantung pada atribut X pada relasi R dan atribut tergantung pada atribut Y pada relasi R.

Baca Juga : Kegiatan Belajar 8 : Pengantar Teknik Normalisasi Data

Postingan populer dari blog ini

Latihan Soal & Jawaban Konfigurasi Server FTP

Pilihlah satu dari kemungkinan jawaban yang paling benar soal-soal berikut  ini! 1. Port komunikasi protocol transfer file adalah : a. Port 20 b. Port 21 c. Port 25 d. Port 110 2. Koneksi FTP aktif menggunakan port-port server FTP: a. Port koneksi 21, port sambungan data 20 b. Port koneksi 21, port sambungan data 10000 c. Port koneksi 20, port sambungan data 10000 d. Port koneksi 20, port sambungan data 21 3. Koneksi FTP pasif menggunakan port-port server FTP: a. Port koneksi 21, port sambungan data di bawah 10000 b. Port koneksi 21, port sambungan data 10000 c. Port koneksi 21, port sambungan data di atas 10000 d. Port koneksi 21, port sambungan data 20 4. Juru bahasa/penghubung protokol yang bertanggung jawab untuk mengatur control koneksi pada server, adalah a. User Data Transfer Process b. User Protocol Interpreter c. Server Data Transfer Process d. Server Protocol Interp

Cara Agar Blog Banyak Komentar Dengan Drastis

Haii.. Kawan-kawan kali ini CP mau kasih tips blogging nih, tapi seperti biasa CP juga masih update materi SMK juga koh jadi kawan-kawan jangan khawatir ngga dapat materi terbaru yaa.. kata orang bijak “Orang pintar adalah orang yang suka membaca dari awal sampai akhir” jadi budayakan membaca sampai akhir yaa.. Selamat Memaca Kawan-kawan.. :-) Saya sedang terus belajar membuat blog yang dapat mendapatkan banyak komentar. Karena ketika saya sedang “blogwalking” ke blog teman-teman yang lain, saya sering melihat kenapa blog yang satu dapat banyak komentar dan kenapa blog yang lain sepi sekali pemberi komentar layaknya piala uber, tapi nggak banyak yang memberi sorakan. :) Nggak seru kan? Blogwalking adalah aktivitas yang biasanya dilakukan oleh pengunjung blog dengan mengunjungi blog sejenis di search engine google dan kemudian setelah ketemu, baca-baca lalu mereka meninggalkan “jejak” yaitu berupa komentar di blog tadi. Tujuannya pemberi komentar

Kegiatan Belajar 9 : Tahapan Proses Normalisasi

1. Bentuk-Bentuk Normalisas Normalisasi data adalah proses yang berkaitan dengan model data relasional untuk mengorganisasi himpunan data dengan ketergantungan dan keterkaitan yang tinggi atau erat. Hasil dari proses normalisasi adalah tabel–tabel data dalam bentuk normal (normal form), yaitu tabel–tabel data yang terhindar dari dua hal yaitu: Pengulangan informasi. Potensi inkonsistensi data pada operasi pengubahan. Terdapat enam bentuk normal (normal form) dalam teknik normalisasi data, keenam bentuk tersebut adalah: Bentuk Normal Tahap pertama (1st  Normal Form) Bentuk Normal Tahap Kedua (2nd Normal Form) Bentuk Normal Tahap Ketiga (3rd Normal Form) Bentuk Normal Boyce - Code (BCNF) Bentuk Normal Tahap Keempat (4rd Normal Form) Bentuk Normal Tahap Kelima  (4rd Normal Form) 2. Proses-Proses Normalisasi data Dalam proses normalisasi, data diuraikan dalam bentuk tabel, selanjutnya dianalisis berdasarkan persyaratan tertentu ke beberapa tingkat. Ap