1. Prinsip Kerja Komunikasi Client Server
Server tanpa client sama seperti rumah tanpa penghuni, maka dibutuhkan client yang menggunakan jasa dari server. Client dan server saling berhubungan secara timbal balik. Server secara selektif menyediakan sumber daya yang dibutuhkan, dan client melakukan koneksi ke server untuk meminta sumber daya tersebut.
Komunikasi client server bekerja dengan cara request-response, dimana client meminta lalu server mengirim. Antara client dan server harus menggunakan aturan yang sama, kapan mengirim, kapan menerima, dan apa yang harus dikirim dan diterima. Semua aturan ini dinamakan protocol, yaitu cara komunikasi antara dua pihak atau lebih.
Server menyediakan berbagai macam layanan, web server menyediakan halaman web, file server menyedakan file computer. Tapi, secara tidak langsung, untuk memproses halaman atau file yang diminta, server harus menggunakan sumber dayanya seperti RAM, Hardisk, CPU, dsb.
Bagaimana cara server meminta dari server? Dan bagaimana server memberi kepada client?
Client menghubungi server dan mengirim data yang dibutuhkan apabila ada, semua proses tersebut membutuhkan protocol. Protocol mengatur cara client/server mengirim data dan menerima data.
Sebagai contoh, Ada sebuah bank yang memiliki server, nasabah menggunakan web browser (client) untuk mengakses data dari server. Nasabah meminta halaman web melalui web server dengan protocol HTTP. Server meminta nasabah untuk memasukkan informasi nama dan kata sandi untuk masuk ke dalam server.
Server menjalankan aplikasi database, dan menerima data dari database, misalkan nasabah ingin melihat data transaksinya selama ini. Maka hasil dari server tersebut diterjemahkan sesai dengan aturan bank tersebut, dilewatkan lagi melalui protocol HTTP, dan akhirnya diterima kembali oleh client.
Hubungan client server tidak akan terjadi kecuali client meminta sebuah layanan dari server. Jadi, tidak mungkin server tiba-tiba mengirim client data yang tidak diinginkan oleh client.
Ada berbagai macam aplikasi yang menerapkan model klien, beberapa diantaranya sangat populer.
Komunikasi client server hanya bisa terjadi apabila client dan server samasama mengikuti protokol yang sama. Perbedaan protocol diibaratkan meskipun sama-sama bisa bicara, tapi itu pembicaraan antara manusia dengan hewan.
Hirarki Koneksi Client Server
Server dan client bisa berkomunikasi karena adanya protocol diantara mereka. Keberadaan protocol ini menjembatani antara client dengan server, sehingga keseragaman komunikasi bisa tercapai.
Client dan server terhubung dengan bermacam-macam protocol. Meskipun ada banyak protocol, selama server dan client sama-sama memahami protocol tersebut, maka tidak akan ada masalah.
Salah satu model komunikasi lainya adalah peer-to-peer, dimana client menjadi client sekaligus server, berhubungan dengan client lainya sebagai client sekaligus client. Peer-to-peer tetap menerapkan prinsip kerja komunikasi client server. Tapi dalam skala yang lebih kompleks, dan juga lebih besar. Peer-to-peer tidak mempunyai struktur otoritas yang jelas, berbeda dengan client server konvensional yang jelas otoritas tertinggi ada di server utama.
RANGKUMAN
Model komunikasi client server adalah model komunikasi dua arah yang berjalan ketika client meminta sebuah layanan dari server. Model komunikasi client server harus berjalan dengan aturan yang sama yang disebut dengan protokol, protokol memfasilitasi bagaimana client mengirim dan mengambil data dari server, atau server mengirim dan mengambil data dari client.
Semua proses berjalan dua arah, client dan server saling berinteraksi, dan server hanya berjalan ketika client meminta layanan darinya.
Ada berbagai macam protocol, semuanya disesuaikan dengan kebutuhan server dan client, seperti HTTP, FTP, SMTP, POP, dsb. Semua protocol ini menjembatani antara client dengan server, dan melakukan proses khusus supaya client bisa membaca data dari server dan sebaliknya.